Wednesday, June 19, 2013

DIFFICULT FOR TAKE A SCHOOL

 THE CURRENT SCHOOL SYSTEM 


Schools today are truly difficult. Difficult process of attending school, the teaching-learning process is hard, difficult to pass, want to find a job after graduation is also difficult. 

What is actually happening?

Difficulties experienced by these difficulties particular to: 
1. Families with children with special needs. 
2. Family as a condition of their children should mutate. 


1. Families with children with special needs.
 

 Children are God's mandate that we must guard and educated in order to become complete human beings before God, and later as an adult to be able to become self-sufficient in meeting the needs of human life.Every parent never expected to have children who can not grow normally.  

Children with special needs, craves attention more than the environment.For families who have a level of all-sufficient economy, the problem may not be able to administer to children with special needs. But for those who are less fortunate, it is a dilemma and heavy loads. 

Still lucky if there is a school that will accept their children. Process of adjustment of the child to the school environment will also be an obstacle if there is no policy that is supported by educational institutions.And educational institutions often reject children "which will be a burden" them. Here's an easy way to "wash your hands and close your eyes", in order to maintain the image of the school. Is this your favorite school term? Which tend to be afraid to face the real challenge. 

Every educational institution should be obliged to accept and be able to educate children who are less fortunate, so that children are able to socialize with their friends are more fortunate without feeling insecure. So that weaknesses will be able to defeat the spirit in achievement.

 2. Family as a condition must mutate their 

Is autonomy a scapegoat of bureaucracy transfer of students? 

If the earlier times, we go to school anywhere in Indonesia, could mutations family at any time as needed. Currently, the children in the last level if the mutation could not be registered for national exams at school.While the parents have to undergo mutations work. Thus the family must be integral. With two automated home needs also increased.
 

 In the mutation process sometimes does not have the ease, for example if the officers were out. Process is suspended until officials at the office, parents often have to commute to the relevant education authorities, and this is very inefficient. 

New admissions policy process should be based on rayon or family card is not favorable for urban employees. Each region seem selfish just want to think about its own citizens.While urban residents who have had to live outside the work area, the children will become second-class citizens in getting their right to attend school. Though their parents contribute to the advancement of the region. 

What does a two-class parents this? 

They entrust their children to a large family so that their children can continue their education according to their ability.Pity the family of this second-class citizens. In order to meet the needs of his life, his family had scattered. The burden of caring for children who should be assuming themselves, eventually thrown into a large family. 

What about the children's development away from their parents? 

Why children should become victims?



PERKEMBANGAN SISTEM SEKOLAH SAAT INI

Sekolah saat ini sungguh sulit. Proses masuk sekolah sulit, proses belajar-mengajar sulit, untuk bisa lulus sulit, setelah lulus mau mencari kerja juga sulit.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Kesulitan demi kesulitan ini dialami khususnya untuk :
1. Keluarga dengan anak yang berkebutuhan khusus.
2. Keluarga karena suatu kondisi harus memutasikan anaknya.


1. Keluarga dengan anak yang berkebutuhan khusus.

Anak adalah amanah Tuhan yang harus kita jaga dan dididik agar menjadi manusia yang seutuhnya dihadapan Tuhan, dan kelak saat dewasa agar mampu menjadi insan mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Setiap orang tua tidak pernah mengharapkan memiliki anak yang tidak dapat tumbuh dengan normal. Anak-anak dengan kebutuhan khusus, sangat membutuhkan perhatian lebih dari lingkungannya.

Bagi keluarga yang memiliki taraf ekonomi serba berkecukupan, mungkin bukan masalah untuk dapat mengampu anaknya yang berkebutuhan khusus. Namun bagi mereka yang kurang mampu, ini merupakan suatu dilema dan beban berat.

Masih beruntung jika ada sekolah yang mau menerima anak mereka. Proses penyesuaian diri si anak dengan lingkungan sekolah juga akan menjadi kendala jika tidak ada kebijakan yang didukung oleh lembaga pendidikan.

Dan tak jarang lembaga pendidikan segera menolak anak-anak "yang nantinya akan menjadi beban" mereka. Inilah cara mudah untuk "cuci tangan dan tutup mata", demi mempertahankan citra sekolah. Inikah sebutan sekolah favorit? Yang cenderung takut menghadapi tantangan yang sebenarnya.

Semestinya setiap lembaga pendidikan diwajibkan untuk mau menerima dan mampu mendidik anak-anak yang kurang beruntung ini, agar anak-anak ini mampu bersosialisasi dengan teman-teman mereka yang lebih beruntung tanpa rasa minder. Sehingga kelemahannya akan dapat mengalahkan semangatnya dalam berprestasi.


2. Keluarga karena suatu kondisi harus memutasikan anaknya

Apakah otonomi daerah menjadi kambing hitam dari birokrasi mutasi siswa?

Kalau jaman dulu, kita bersekolah di manapun di wilayah Indonesia, bisa mutasi setiap saat sesuai kebutuhan keluarga. Saat ini, anak-anak di level terakhir tidak bisa mutasi jika sudah didaftarkan untuk mengikuti ujian nasional di sekolahnya.

Sementara orang tua harus menjalani mutasi kerja. Dengan demikian keluarga harus terpisahkan. Dengan dua rumah otomatis kebutuhan hidup juga meningkat.

Dalam proses mutasi terkadang tidak mendapat kemudahan, misalnya jika pejabatnya sedang keluar. Proses terhenti sementara hingga pejabat ada di kantor, tak jarang orang tua harus bolak-balik ke dinas pendidikan terkait, dan ini sangat tidak efisien.

Kebijakan proses penerimaan siswa baru harus berdasar rayon atau Kartu Keluarga sangat tidak menguntungkan bagi pegawai urban. Terkesan masing-masing daerah egois hanya mau memikirkan warganya sendiri.

Sementara warga urban yang karena pekerjaannya harus tinggal di luar daerahnya, anak-anaknya akan menjadi warga kelas dua dalam mendapatkan haknya untuk bersekolah. Padahal orang tua mereka berkontribusi terhadap kemajuan wilayah tersebut.

Apa yang dilakukan para orang tua kelas dua ini?

Mereka menitipkan anak-anaknya ke keluarga besar supaya anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan sesuai kemampuan mereka.

Kasihan sekali keluarga dari warga kelas dua ini. Demi memenuhi kebutuhan hidupnya, keluarganya harus tercerai berai. Beban mengasuh anak yang semestinya dapat dipikulnya sendiri, akhirnya dilempar ke keluarga besar.

Bagaimana dengan perkembangan anak yang jauh dari orangtuanya?

Mengapa anak yang harus menjadi korban?



Thursday, June 13, 2013

YOUR CHILDREN INTRODUCE WHO YOURSELF

YOUR CHILDREN INTRODUCE WHO YOURSELF


1. If your child LYING, it's because you punish too HEAVY.

2. If your
child is NOT CONFIDENT, it is because you are NOT GIVE she SPIRIT

3. If your
child LESS TALK, it's because you did not take SPEAK

4. If your
child STEAL, it's because you did not teach GIVE.

5. If your son a coward, it's because you always defend him/her.

6. If your
child does NOT RESPECT OTHERS, it's because you TALK TOO HARD to him/her.

7. If your
child ANGRY, it's because you have LESS praised.

8.If your
child SPEAK LIKE SPICY, it's because you are NOT SHARE with him/her.

9. If your
child OTHERS roughing it because you LOVE DOING VIOLENCE against him/her.

10. If your
child WEAK, it's because you LOVE threatened.

11. If your
child jealous, it's because you abandoned him/her.

12. If your
child to disturb you, it's because you SMELL LESS & hug

13. If your
child is NOT obey you, it's because you are TOO MANY DEMANDS him/her.

14. If your
child CLOSED, it's because you are TOO BUSY

Let us strive to be a wise parent, which is capable of as the best model for the development of our children.




ANAKMU MEPERLIHATKAN SIAPA DIRIMU


 1. Jika anakmu BERBOHONG, itu karena engkau MENGHUKUMNYA terlalu BERAT.

2. Jika anakmu TIDAK PERCAYA DIRI, itu karena engkau TIDAK MEMBERI dia SEMANGAT

3. Jika anakmu KURANG BERBICARA, itu karena engkau TIDAK MENGAJAKNYA BERBICARA

4. Jika anakmu MENCURI, itu karena engkau TIDAK MENGAJARINYA MEMBERI.

5. Jika anakmu PENGECUT, itu karena engkau selalu MEMBELANYA.

6. Jika anakmu TIDAK MENGHARGAI ORANG LAIN, itu karena engkau BERBICARA TERLALU KERAS KEPADANYA.

7. Jika anakmu MARAH, itu karena engkau KURANG MEMUJINYA.

8.Jika anakmu SUKA BERBICARA PEDAS, itu karena engkau TIDAK BERBAGI DENGANNYA.

9. Jika anakmu MENGASARI ORANG LAIN, itu karena engkau SUKA MELAKUKAN KEKERASAN TERHADAPNYA.

10. Jika anakmu LEMAH, itu karena engkau SUKA MENGANCAMNYA.

11. Jika anakmu CEMBURU, itu karena engkau MENELANTARKANNYA.

12. Jika anakmu MENGANGGUMU, itu karena engkau KURANG MENCIUM & MEMELUKNYA

13. Jika anakmu TIDAK MEMATUHIMU, itu karena engkau MENUNTUT TERLALU BANYAK padanya.

14. Jika anakmu TERTUTUP, itu karena engkau TERLALU SIBUK

Marilah kita berusaha untuk menjadi orang tua yang bijaksana, yang mampu sebagai teladan terbaik bagi perkembangan anak-anak kita.

Tuesday, May 21, 2013

SUSPECTED TO THE SEAS

SUSPECTED TO THE SEAS, WHO IS IN THE HEART KNOWS

What is in one's heart only the man himself knows. No one knows the hearts of others. Others are only able to guess the contents of our hearts.

Due to our heart's content, just our own understanding, then we should be able to manage our hearts. Keeping careful to avoid things that can ruin our lives.

Always maintain sobriety so that our souls feel calm and peaceful.
Sobriety will be reflected in the attitudes and behavior of a stable, able to think clearly and wisely in taking any decision.


DALAM LAUT DAPAT DIDUGA,
DALAM HATI SIAPA YANG TAHU

Apa yang ada di dalam hati seseorang hanya orang itu sendiri yang mengetahuinya. Tidak ada seorangpun yang tahu isi hati orang lain. Orang lain hanya mampu menebak isi hati kita.

Karena isi hati kita, hanya kita sendiri yang memahaminya, maka kita harus mampu mengelola hati kita. Menjaga hati agar terhindar dari hal-hal yang dapat merusak kehidupan kita.

Selalu menjaga ketenangan hati agar jiwa kita merasa tenang dan damai. Ketengan hati akan tercermin dalam sikap dan perilaku yang stabil, mampu berfikir jernih dan bijaksana dalam mengambil setiap keputusan.

Sunday, May 12, 2013

CONSULTATION ON EDUCATION

CONSULTATION ON EDUCATION

Sri Mulyani, S.Si., M.Si.
Each child is a unique individual. To grow and develop optimally, requires the support of the environment.

Attention parents to monitor the child's growth and development, will help children become more confident person in achieving and realizing dreams and ideals.

As a parent, you should recognize each child's stage of development, until your child becomes an adult who is ready to be independent.





  KONSULTASI SEPUTAR PENDIDIKAN

Setiap anak adalah merupakan pribadi yang unik. Untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, memerlukan dukungan dari lingkungan.

Perhatian orang tua dengan melakukan pemantauan terhadap tumbuh kembang anak, akan membantu anak menjadi pribadi yang lebih percaya diri dalam menggapai dan mewujudkan impian dan cita-citanya.

Sebagai orang tua, sebaiknya anda mengenali setiap tahapan tumbuh kembang anak, hingga anak anda menjadi manusia dewasa yang siap untuk mandiri.

CONSULTATION WITH YOUR PHARMACIST

HEALTH CONSULTATION 


Drs. Tatag Mulyadi, Apt.
If you have a problem about your health, especially with regard to the benefits of the drugs. Please submit it here. Our pharmacist will help you to find the best solution for you.


KONSULTASI KESEHATAN

Jika anda memiliki masalah dengan seputar kesehatan anda, khususnya yang berkenaan mengenai manfaat dari obat-obatan. Silahkan menyampaikan di sini. Apoteker kami akan membantu anda menemukan solusi terbaik bagi anda.


Wednesday, May 8, 2013

PEACE

PEACE IS BEAUTIFUL


What people are searching in the world? Let us ponder deeply. Actually what we are looking for in this life.

God is fair, not everyone is given the same talent. The big difference is meant to complement each other, cover each others weaknesses, so that they can reinforce each other and have the ability to give thanks to God.

Are there any you are happy with the abundance of material that you have?
Are there any you are happy with your appearance cool?
Are there any you are happy with your current condition?

You should be able to be happy with all of the inherent within yourself. If there is no peace and joy, you have to look inward. Maybe there are things that you forget to do your "thinking and doing something for someone else"

Try to do something to the people around you who really need your help. Thanksgiving they will strengthen and enable you to be grateful for the grace that God has given to you during this time.

Wear all your talents to help optimize the potential of yourself and others around you. Be wise and enjoy a peaceful life, full of peace with happiness. Accept yourself for what it is and always be thankful!




 DAMAI ITU INDAH

Apa yang dicari orang di dunia? Marilah kita renungkan secara mendalam. Sebenarnya apa yang kita cari dalam kehidupan ini.

Allah Maha adil, tidak setiap orang diberikan talenta yang sama. Adanya perbedaan sebenarnya dimaksudkan untuk saling melengkapi, saling menutupi kelemahan sesama, sehingga dapat saling menguatkan dan memiliki kemampuan untuk mengucap syukur kepada Allah.

Adakah anda bahagia dengan kelimpahan materi yang anda miliki?
Adakah anda bahagia dengan penampilan anda yang keren?
Adakah anda bahagia dengan kondisi anda sekarang?

Seharusnya anda mampu merasakan kebahagiaan dengan semua yang melekat dalam diri anda. Jika tidak ada damai dan suka cita, anda harus introspeksi diri. Mungkin ada hal-hal yang anda lupakan untuk anda kerjakan " memikirkan dan berbuat sesuatu untuk orang lain"

Cobalah untuk berbuat sesuatu terhadap orang di sekitar anda yang benar-benar membutuhkan bantuan anda. Ucapan syukur mereka akan menguatkan dan memampukan anda untuk mensyukuri anugerah yang Allah berikan kepada anda selama ini.

Pakailah segenap talentamu untuk mengoptimalkan potensi dirimu dan membantu orang lain di sekelilingmu. Jadilah bijak dan nikmatilah kehidupan yang tentram, damai dengan penuh kebahagiaan. Terimalah diri anda apa adanya dan selalu bersyukurlah!

Friday, May 3, 2013

UN oh UN, NOW YOUR HISTORY


THE INTRIGUING PIC, FROM ONE OF THE NEWSPAPER IN EAST JAVA


National examinations are very controversial. The initial goal will be used as a portrait of the quality of education in Indonesia, was not accompanied by the readiness of the community to welcome the government's goodwill. 

Apparent unpreparedness of the people of various evolving information society. Cheating in education unit, leakage problem, pressure for students, teachers and parents, government incompetence in the administration of the UN itself. so had to ask for rocks for police officers to be involved in holding. 

Good cause, should be facilitated and organized well too. So it will be able to give a good image to the world of education. The pressures are there and are not able to overcome the wise will be very serious for the morals and character of the Indonesian people. 

National Examination score actually represents? Absorption of students in the learning process to follow depends on the intelligence of the students, good IQ, EQ and SQ. Learning environment, family situation, social and community. Quality of teachers is very instrumental in the delivery of content. 

National exams are actually more suitable for use as a benchmark of teacher quality on student quality. How a teacher can educate students with average intelligence level or below, so as to master the material taught? Creativity and skills required to be Master who is more capable of opening the hearts and minds of students. 

National Examination materials should also be standard, and have secured all standardized and taught by teachers. Logically, if there is material that has not been taught, how students might be able to figure it out? Therefore, the issue in the National Examination should really be guaranteed that the subject has been taught at the unit level of education. 

Grip should be clear, curricula and teaching materials should be standard. Has the government, particularly the Department of Education to understand this? Because Indonesia, from Sabang to Merauke, the "multiplicity". 

Things to be done by the government, the main thing is to make teacher quality standards and instructional materials. If the National Exam for this, the students played as "Object", the government should now start to think, how to shift the role of students as the "subject" of the education itself. During this, students very aggrieved by the National Examination, pressed and burdened with various reasons for quality education. Really? 

How can the students be going to school with joy? So that students can develop their creativity, capable of empathy, and character as a human being "real" so that will be ready to go into the community with a noble character?



UN oh  UN ... 

 Ujian Nasional memang sangat kontrofersial. Tujuan awal yang akan dipakai sebagai potret kualitas pendidikan di Indonesia, ternyata kurang dibarengi oleh kesiapan masyarakat untuk menyambut itikat baik pemerintah.

Ketidaksiapan masyarakat tersebut terlihat jelas dari berbagai informasi yang berkembang dimasyarakat. Kecurangan di satuan pendidikan, kebocoran soal, tekanan bagi siswa, guru dan orang tua siswa, ketidakmampuan pemerintah dalam penyelenggaraan UN sendiri. sehingga harus meminta batuan bagi aparat kepolisian untuk terlibat dalam penyelengaraan.

Tujuan baik, seharusnya difasilitasi dan diselenggarakan dengan baik pula. Sehingga akan dapat memberikan citra baik bagi dunia pendidikan. Tekanan-tekanan yang ada dan tidak mampu diatasi secara bijak akan berdampak sangat serius bagi moral dan karakter manusia Indonesia.

Nilai Ujian Nasional sebenarnya menggambarkan apa? Daya serap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sangat tergantung dari intelegensi siswa, baik IQ, EQ maupun SQ. Suasana belajar, kondisi keluarga, sosial dan masyarakat. Kualitas guru sangat berperan dalam penyampaian materi.

Ujian Nasional sebenarnya lebih cocok dipakai sebagai tolok ukur kualitas guru dari pada kualitas siswa. Bagaimana seorang guru dapat mendidik siswa dengan tingkat intelegensia rata-rata atau dibawah, sehingga mampu menguasai materi yang diajarkan? Kreatifitas dan kecakapan Gurulah yang lebih dituntut agar mampu membukakan hati dan pikiran siswa.

Materi Ujian Nasional juga harus standart, dan harus dijamin semua sudah dibakukan serta diajarkan oleh Guru. Secara logika, jika ada materi yang belum diajarkan, bagaimana mungkin siswa dapat mengetahuinya? Maka dari itu, soal dalam Ujian Nasional harus benar-benar dijamin bahwa pokok bahasan tersebut sudah diajarkan di tingkat satuan pendidikan.

Pakem harus jelas, kurikulum dan bahan ajar harus standart. Sudahkah pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan memahami hal ini? Karena Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dengan "kebhinekaannya".

Hal yang harus dilakukan pemerintah, yang utama adalah membuat standart kualitas guru dan bahan ajar. Jika dengan Ujian Nasional selama ini, siswa diperankan sebagai "Objek", sebaiknya sekarang pemerintah mulai memikirkan, bagaimana menggeser peran siswa sebagai "subyek" dari pendidikan itu sendiri. Selama ini siswalah yang sangat dirugikan dengan adanya Ujian Nasional, ditekan dan dibebani dengan berbagai alasan demi kualitas pendidikan. Benarkah?

Bagaiman caranya agar siswa dapat menjalani masa pendidikan dengan suka cita? Sehingga siswa dapat mengembangkan kreatifitas, mampu berempati, dan berkarakter sebagai manusia "yang sesungguhnya" sehingga nantinya siap terjun ke masyarakat dengan akhlak yang mulia?